Kids Zaman Now Adalah Representasi dari Rusaknya Generasi
Masa Kini?
Kita saat ini tengah berada di zaman milenial dimana pada
zaman ini semuanya telah modern, mulai dari teknologi, peradaban, bahkan
perilaku manusia pun ikut terkena modernisasi. Sangat disayangkan ketika
anak-anak yang lahir di zaman milenial ini banyak yang terkena imbas dari
modernisasi. Saat ini, banyak beredar kata Kids Zaman Now yang merujuk pada
kelakuan buruk anak zaman sekarang. Lantas, benarkah kids zaman now menunjukkan
bahwa generasi milenial identik dengan kelakuan buruk? Apa sih yang menyebabkan
itu terjadi?
1. Orangtua yang nggak kasih perhatian
Faktor pertama tentunya disebabkan oleh orangtua. Perilaku
anak menggambarkan pola asuh orang tua. Zaman sekarang banyak orang tua yang
terlalu sibuk bekerja demi menafkahi anak, tapi tidak mau melihat atau
mengetahui perkembangan anak. Hal inilah yang menjadi awal dari kemunculan
faktor-faktor lain yang menyebabkan kelakuan anak semakin buruk.
2. Imbas dari modernisasi
Di zaman milenial ini, semuanya serba modern dan berbau
teknologi. Semuanya serba mudah dan instan sehingga menyebabkan anak zaman
milenial menjadi malas dalam segala hal. Selain itu, modernisasi menyebabkan
semua hal yang seharusnya tidak boleh diketahui oleh anak menjadi sangat
terbuka dan menjadi faktor pendukung selanjutnya dari rusaknya generasi masa
kini.
3. Pergaulan yang salah
Salah pergaulan tentunya menjadi faktor yang sangat
mendukung bagi rusaknya kelakuan anak zaman sekarang. Bisa jadi ini merupakan
imbas dari faktor di atas yang menyebabkan para anak-anak yang senasib
membentuk suatu golongan yang pada akhirnya meresahkan masyarakat.
4. Pendidikan sekolah yang tidak tegas
Pola pendidikan zaman dahulu dan zaman sekarang sangatlah
berbeda dalam segala hal, terutama soal hukuman. Zaman dahulu para guru
menghukum murid dengan sangat keras dan orangtua pun tidak ada yang protes dan
menyebabkan kelakuan generasi terdahulu masih dalam kondisi baik. Bandingkan
dengan sekarang, hukuman paling berat yang diterima siswa mungkin hanya push up
atau dihukum di depan kelas. Itu pun para orang tua protes. Hal inilah yang
menyebabkan anak zaman sekarang cenderung tidak menghormati guru dan
bermanja-manja atau bermalas-malasan.
5. Menghamba pada istilah, "nakal itu keren"
Saya pernah mendengar “Jangan harap
dianggap keren kalau nggak ngerokok” atau “gak laki kalau gak merokok”
Anak generasi milenial sangatlah mudah dibodohi dengan
kata-kata semacam itu. Mindset mereka menganggap bahwa dengan nakal mereka akan
dibilang keren. Padahal nakal justru akan membunuh mereka. Mulai dari merokok,
narkoba, hingga seks bebas justru akan merusak kesehatan mereka sendiri dan
bisa berujung pada kematian.
6. Atau, "Ah, mumpung masih muda!"
Pernah mendengar juga “ayo biarin mungpung masih muda ya
gak?” atau “Mumpung usianya masih panjang, kenapa nggak dibuat senang-senang
aja?”
Siapa yang akan menjamin bahwa manusia bisa berumur panjang?
Tidak ada kan? Para remaja telah berubah mindset-nya dengan kata-kata tersebut.
Mereka menganggap bahwa masa muda harus dihabiskan dengan bersenang-senang.
Padahal, kehidupan setelah lulus jauh lebih berat dan mereka justru tidak
memikirkannya.
Itulah beberapa penyebab dari fenomena kids zaman now yang sedang hits saat
ini, tidak ada asap kalau tidak ada api. Yuk mari bersama-sama membantu agar
anak-anak Indonesia mampu menjadi generasi yang cemerlang di masa depan.







Bermanfaat sekalii
BalasHapusSemoga kita semua dijauhkan dari generasi kids zaman now yang dapat merusak masa depan kita. Aamiiiin ya rabbal a'lamin
BalasHapusAmiin yahh
HapusSangat bermanfaat artikel nya
BalasHapussemoga aja kedepannya dapat di atasi
BalasHapusMudah mudahan generasi kita bisa memperbaiki semua
BalasHapus